![]() |
Review Buku Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah |
Pada kenyataannya, tidak setiap hari yang kita lewati mudah. Tidak semua peristiwa membawa kebahagiaan. Terkadang, ada saat-saat berat penuh ujian dan masalah yang perlu kita lewati. Ada kasus-kasus yang membuat kita seolah kehilangan semangat untuk hidup. Terkadang, kita hanya ingin berserah.
Buku ini mengandung kumpulan esai pendek
yang dibagi menjadi tiga bagian: Mampu Mewujudkan Banyak Hal Meskipun Dalam
Rintangan Berulang, Bagi Mereka yang Lelah Meredam Segalanya Sendiri, dan
Menemukan Jati Diri melalui Kegemaran. Buku ini membahas berbagai topik seputar
kegagalan, arti hidup, masalah-masalah dalam hubungan, hingga mencari
kebahagiaan.
Tulisan-tulisan dalam buku ini memberikan
kehangatan dan kesan yang manis. Bahkan, ada banyak yang bisa membangkitkan
semangat dan memotivasi kita. Namun, mungkin bagi pembaca yang lebih
berpengalaman, beberapa bagian dari buku ini terasa terlalu umum atau
menggurui. Apalagi untuk bagian-bagian yang singkat, terasa seperti membaca
status media sosial seseorang. Namun, secara keseluruhan, buku ini cukup nyaman
untuk dinikmati. Benar-benar cocok untuk dibaca saat kita merasa jenuh atau
membutuhkan ruang untuk menenangkan diri.
Saat kita merasa ingin menyerah, mungkin
yang kita butuhkan hanya sedikit istirahat. Mungkin kita hanya lelah, dan yang
kita perlukan hanyalah istirahat. Istirahat sejenak, temukan tempat yang lebih
tenang, dan perlahan-lahan tumbuhkan keinginan dan harapan untuk kehidupan yang
lebih baik.
Sinopsis Buku Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah
Buku "Mengatasi Kehidupan yang Berat
dengan Penuh Semangat" menggali tentang arti pentingnya peduli dan
menghargai diri sendiri. Dalam kehidupan, terkadang kita merasa lelah, gelisah,
dan bersalah atas keadaan tertentu. Seringkali, kita merasa belum melakukan
yang terbaik dan menyesali diri sendiri. Namun, siapa yang tahu? Mungkin esok
hari, kita bisa melakukan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita pikirkan
saat ini.
Tiga bagian dalam buku ini membahas hal-hal
yang berbeda. Di bagian pertama, penulis berbagi tentang kegagalan yang pernah
dialaminya. Bagian ini memberi kita kesempatan untuk merenungkan kehidupan dan
memahami diri sendiri dengan lebih dalam. Meskipun harus mengalami pasang surut
berulang kali, kita harus tetap percaya bahwa ada hal-hal yang bisa kita capai
jika terus berusaha. Di sini, kita diajak untuk tidak mudah menyerah sampai
menemukan kebahagiaan kita.
Bagian kedua membahas tentang hubungan
dengan orang lain. Terkadang, kita merasa lelah karena selalu menahan semuanya
sendirian. Menyimpan emosi, pikiran, dan hati sendiri itu berat. Di sini, kita
diberikan wawasan tanpa terkesan mendidik, melainkan sebagai pengingat untuk
lebih introspektif. Bagian terakhir dari buku ini berbicara tentang jati diri.
Tentang pola pikir, kematangan, dan perilaku. Bagaimana pola pikir kita
memengaruhi perilaku dan bagaimana setiap individu pada dasarnya tumbuh dewasa
dengan caranya masing-masing.
Tidak pernah terlambat untuk semakin
mencintai diri sendiri. Selalu ada peluang untuk membuat kita lebih peduli pada
diri sendiri. Saat menghadapi masalah dan beban yang terasa berat hingga
membuat kita ingin menyerah, cobalah untuk mengambil jeda dan istirahat
sejenak. Mungkin kita hanya sedang lelah. Perlu istirahat sebentar untuk
mengisi energi agar bisa melanjutkan perjalanan hidup.
Selamat membaca ya...!